Sabtu, 17 September 2016

MONERA



MONERA

DI
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK III
Nama                                     : MIRANDA HERMALIANNA
                                                  ACHYAR RAHIMI
                                                  M. IMAM FARIZKY
                                                  TASYA FONNA
                                                 
Pelajaran                   : BIOLOGI





DEPARTEMEN AGAMA
 MAN BIREUEN
TAHUN 2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Botani Tumbuhan Rendah merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan abiotik, serta evolusi tumbuhan.
Sesuai dengan rekomendasi dalam kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, nama ilmiah untuk divisi hendaknya diambil dari kata yang menunjukkan suatu cirri khas yang berlaku umtuk seluruh warganya, ditambah dengan akhiran, Phyta maka kelompok ini yang ciri khas seluruh warganya adalah berkembang biak dengan membelah diri, dinamakan Schizophyta atau tumbuhan belah (dari bahasa Latin shizere atau Yunani Schuzein artinya membelah, dan phyton (Yunani) artinya tumbuhan.
Divisi tumbuhan belah, selain berkembang biak dengan cara membelah, juga mempunyai ciri-ciri berikut yaitu tubuhnya terdiri dari sebuah sel saja, protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya.
Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan primitive.
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan kekerabatan nya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri mulai berkembang setelah Anthony Van Leuowenhoek menemukan mikroskop. Ia pertama kali malihatnya pada tahun 1683, sejak itu studi tokoh-tokoh terkemuka seperti, Louis Pasteur, Devaine, Koch dan banyak lagi mulai mengenmbangkan ilmu tentang jasad renik.
B.      Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk:
1.      Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri secara saksama.
2.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
3.      Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
4.      Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia.
5.      Untuk mengetahui klasifikasi bakteri.


















BAB II
SCHIZOPHYTA (BAKTERI)
A.           Sejarah dan Struktur Sel Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas

Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.



B.            Struktur Tubuh Bakteri Secara Umum
Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm). (mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm.
Ukuran bakteri adalah mikroskopis artinya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Pada keadaan kekurangan air, bakteri akan tidak aktif bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a.       Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
1.      Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2.      Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
3.      Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
4.      Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5.      Staphylococcus, jika bergerombol
6.      Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Gambar-gambar bakteri
b.      Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a.       Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b.      Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai


Bermacam-macam bentuk bakteri
c.       Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a.       Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
b.      Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk bakteri

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.

Struktur DNA
Bagian-bagian dari struktur bakteri ini meliputi:
1.      Dinding sel
Dinding sel ini tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu susunan yang terdiri dari polimerbesar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam N – asetil muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
2.      Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel, bakteri yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
3.      Flagel
Flagel merupakan cambuk getar yang berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
a.       Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
b.      Lopotrik, yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
c.       Amfiktrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
d.      Periktirk, yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Gambar Jenis-jenis bakteri berdasarkan jumlah flagel yang dimiliki
4.      Membran sel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
5.      Mesosom
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
6.      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
7.      DNA
DNA berfungsi untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
8.      Ribosom
Ribosom tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
C.           Cara Hidup Bakteri
Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau sebagai parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu :
a.       Yang bersifat Kemoautotrof, bila energy untuk asimilasinya (kemosintesis) diperileh dari reaksi-reaksi Kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan mengoksidasi NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidasi HNO2, Bakteri belerang dengan mengoksidasikan berbagai senyawa belerang.
b.      Yang bersifat Fotoautotrof, bila energy untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang memepunyai zat warna, dari golongan Thiothodaceae (bakteri belerang berzat warna).
Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan substrat dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energy. Proses itu dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zat-zat yang berbau tidak sedap (busuk), dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan intrataolekular. Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa makhluk hidup.
Dari segi kebutuhannya akan oksigen bakteri dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen bebas, dan anaerob, bila dapat hidup tanpa oksigen bebas. Bakteri anaerob masih dapat dibedakan lagi dalam yang aerob secara obligat, artinya untuk kebutuhan terhadap oksigen bebas tidak mutlak, artinya tidak dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas, bakteri itu dikatakan bersifat anaerob fakultatif.
Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai parasit, kita membedakan parasit obligat, bila bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja, dan parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik mengenai bakteri pathogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik yang berupa tumbuhan maupun hewandan manusia.
D.           Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a.       Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:


Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain.
1.      Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus.


Gambar Transduksi
2.      Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.


Gambar Kojugasi

b.      Pembelahan diri secara biner (langsung).
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.


Gambar Pembelahan diri secara biner (langsung)
Bakteri umumnya berkembang-biak secara vegetative atau aseksual dengan membelah diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain, dan dengan demikian terbentuklah koloni bakteri. Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dpat dijadikan salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan. Ada koloni yang terdiri dari sepasang sel seperti terdapat pada marga Diplococous, ada yang berbentuk kubus terdiri dari delapan sel (pada marga Sarcina), ada yang berbentuk rantai (pada Streptococus), ada yang seperti setandan buah anggur (pada Staphylococus).
Bakteri berkembangbiak dengan cepat. Dalam keadaan yang serba mengungtungkan (keadaan optimal), bebrapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit, sehingga dalam waktu sehari saja, suatu sel bakteri dapat berkembang menjadi berjuta-juta sel. Karena dalam praktet banyak hal yang menghambat kehidupan bakteri, bahkan banyak pula faktor-faktor yang menyebabkan kematiannya, perkembangan bakteri tidak pernah mencapai keadaan seperti tersebut diatas.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembaban, dan cahaya.

1.      Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
a.       Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
b.      Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.
c.       Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C. Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.
2.      Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
3.      Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
E.            Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
2.5.1      Bakteri Menguntungkan
1.      Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
2.      Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
a.       Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
b.      Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.


3.      Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
4.      Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

5.      Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No.
Nama produk atau makanan
Bahan baku
Bakteri yang berperan
1.
Yoghurt
Susu
Lactobacillus
Bulgaricus, Streptococcus thermophilus
2.
Mentega
Susu
Streptococcus lactis
3.
Terasi
Ikan
Lactobacillus sp.
4.
Asinan buah-buahan
Buah-buahan
Lactobacillus sp.
5.
Sosis
Daging
Pediococcus cerevisiae
6.
Kefin
Susu
Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis

6.      Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
a.       Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
b.      Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
c.       Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixi
2.5.2      Bakteri Merugikan
1.        Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya: Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan.
2.        Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
3.           Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1)      Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
a.    Salmonella typhosa menyebabkan penyakit Tifus
b.    Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri basiler
c.    Vibrio comma menyebabkan penyakit Kolera
d.   Haemophilus influenza menyebabkan penyakit Influensa
e.    Diplococcus pneumonia Pneumonia menyebabkan penyakit (radang paru-paru)
f.     Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC paru-paru
g.    Clostridium tetani menyebabkan penyakit Tetanus
h.    Neiseria meningitis menyebabkan penyakit Meningitis (radang selaput otak)
i.      Neiseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit Gonorrhaeae (kencing nanah)
j.      Treponema pallidum menyebabkan penyakit Sifilis atau Lues atau raja singa
k.    Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit Lepra (kusta)
l.      Treponema pertenue menyebabkan penyakit Puru atau patek.
2)      Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
a.       Brucella abortus menyebabkan penyakit Brucellosis pada sapi
b.      Streptococcus agalactia menyebabkan penyakit Mastitis pada sapi (radang payudara)
c.       Bacillus anthracis menyebabkan penyakit  Antraks
d.      Actinomyces bovis menyebabkan penyakit Bengkak rahang pada sapi
e.       Cytophaga columnaris menyebabkan penyakit Penyakit pada ikan.
3)      Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
a.       Xanthomonas oryzae menyebabkan penyakit Menyerang pucuk batang padi
b.      Xanthomonas campestris menyebabkan penyakit Menyerang tanaman kubis
c.       Pseudomonas solanacaerum menyebabkan Penyakit layu pada famili terung-terungan
d.      Erwinia amylovora  menyebabkan Penyakit bonyok pada buah-buahan.




F.         Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut sifat fisik yang dimiliki bersama. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :
Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya.
Adapun contoh pengklasifikasian dalam Divisi Schizophyta (Bakteri)dapat dilihat sebagai berikut :
1.    Kingdom : Monera
Divisio      : Schizophyta
Class         : Schizomycetes
Ordo         : Eubacteriales
Familia     : Eubacteriaceae
Genus       : Rhizobium
Spesies     : Rhizobium legumicosarum
2.    Kingdom : Monera
Divisio      : Schizophyta
Class         : Schizomycetes
Ordo         : Pseudomonadales
Familia     : Methanomonadaceae
Genus       : Methanomonas
Spesies     : Methanomonas methanica
3.    Kingdom : Monera
Divisio      : Schizophyta
Class         : Schizomycetes
Ordo         : Chlamydobacteriales
Familia     : Cretinochaceae
Genus       : Crenothrix
Spesies     : Crenothrix polyspora
4.    Kingdom : Monera
Divisio      : Schizophyta
Class         : Schizomycetes
Ordo         : Actinomycerales
Familia     : Streptomycetaceae
Genus       : Streptomyces
Spesies     : Streptomyces rimosus
5.    Kingdom : Monera
Divisio      : Schizophyta
Class         : Schizomycetes
Ordo         : Myxobacteriales
Familia     : Cytophagaceae
Genus       : Cytophaga
Spesies     : Cytophaga rubra
6.    Kingdom : Monera
Divisio      : Schizophyta
Class         : Schizomycetes
Ordo         : Beggiatuales
Familia     : Beggiatoaceae
Genus       : Thiotrix
Spesies     : Thitrix nivea





BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.      Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm). (mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu kokus, basil dan spiril.
2.      Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau sebagai parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu kemoautotrof dan autotror.
3.      Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
4.      Terdapat bakteri yang mengungtungkan bagi kehidupan dan terdapat pula bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia. Contoh bakteri yang mengungtungkan kehidupan manusia adalah Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin dalam bidang kesehatan utamanya dalam menciptakan antobodi. Dan contoh bakteri yang merugikan adalah Salmonella typhosa menyebabkan penyakit Tifus.




B.        Saran
Kami sebagai penyusun makalah “Schizophyta” mengharapkan saran dan kritik dari reaka-rekan mahasiswa dan Ibu Dosen Mata Kuliah Botani tumbuhan Rendah pada khususnya dan seluruh pembaca makalah ini demi penyempurnaan makalah kami ini.












DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Bakteri. http:/id.wikipedia.bakteri/sains.
Gembong, Tjirosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Jogja. UGM Press



Tidak ada komentar:

Posting Komentar