MAKALAH
PEMANASAN GLOBAL
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama :
Rita Zahara
Kelas :
IX mia 4

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 2 BIREUEN KABUPATEN
BIREUEN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi
makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi
kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu bumi yang terus meningkat ternyata
menimbulkan banyak dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup. Gas
CO2 yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil (BBF) telah
menyebabkan suhu bumi meningkat dan menimbulkan pemanasan global. Selain itu,
banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. Untuk itu,
kami akan memuat dan meliput segala sesuatu yang berhubungan dengan pemanasan
global, antara lain penyebab, akibat, hingga solusinya agar kita lebih
mengetahui tentang pemanasan global termasuk mengapa akhir-akhir ini bumi kita
terasa panas dan banyak dampak yang ditimbulkan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pemanasan global (global warming)?
2. Apa
saja yang menyebabkan terjadinya pemanasan global?
3. Apa
saja dampak-dampak dari pemanasan global?
4. Bagaimana
cara mengatasi/mengurangi dampak negatif pemanasan global?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui
dan memahami maksud dari pemanasan global.
2. Mengetahui
dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global.
3. Mengetahui
dan memahami dampak-dampak dari pemanasan global.
4. Mengetahui
dan memahami solusi untuk mengatasi/mengurangi dampak negatif pemanasan global.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMANASAN GLOBAL (Global
Warming)
A.
Pengertian
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada
permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus
tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan
bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan
abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan
dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga
11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan
oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di
masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
B.
Penyebab
Pemanasan Global
Pemanasan
global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang
berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna lahan. Kegiatan
tersebut dapat menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin lama makin banyak
jumlahnya di atmosfer.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer
yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara
alami di lingkungan. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang
mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Manusia telah meningkatkan jumlah
karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar
fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan
kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang
mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan
global yang mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di bumi tidak dapat
dihindari.
Penyebab pemanasan global lainnya adalah adanya efek
umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air
sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah
jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap
air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh
akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak
menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat
dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di
atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya
kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus
meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya
akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih
banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih
banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat
terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah
mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang
meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan
berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat
nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada
fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah. Faktor pertumbuhan
penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan dengan kerusakan hutan
(deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan dan perbaikan tercermin pada
kedua faktor tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perubahan tata
lahan. Pembabatan lahan penyerap karbon harus segera dihentikan untuk menekan
pemanasan global.
C.
Dampak
Pemanasan Global
Pemanasan global juga memberikan “sedikit” dampak
positif. Peningkatan suhu rata-rata menyebabkan proses fotosintesis meningkat
yang berimplikasi pada peningkatan produksi pangan.
Namun, terlalu banyak dampak negatif yang
diakibatkan oleh pemanasan global. Berbagai penilitian, konferensi, dan seminar
telah dilakukan untuk menanggapi kondisi iklim yang semakin memburuk. Adapun
dampak-dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut.
·
Naiknya suhu samudra
(Pasifik & Hindia). Hal ini berdampak serius pada ekologi samudra,
terutama mengancam kehidupan terumbu karang. Selain itu, suhu lautan yang
berubah berakibat pada perubahan arah angin yang secara acak yang akan
menyebabkan cuaca sulit diramal.
·
Mencairnya salju dan
es. Laporan terbaru dari para ahli menunjukkan salju dunia sudah berkurang
10%.
·
Naiknya permukaan air
laut. Kondisi ini akan mengancam Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
garis pantai nomor 2 terpanjang di dunia.
·
Musim kemarau yang
panjang dan tak beraturan.
·
Musim hujan yang
singkat dengan intensitas tinggi.
·
Terjadinya
perubahan iklim.
·
Air tanah menjadi
langka.
·
Mempengaruhi gejala El
Nino, memungkinkan kekuatan El Nino yang rata-rata terjadi 4 tahun sekali
semakin dahsyat. Hal ini diduga kuat sebagai penyebab peningkatan intensitas
terjadinya badai yang terjadi akhir-akhir ini.
·
Mengancam flora &
fauna tertentu pada kepunahan. Hasil penelitian pada 2003 silam memaparkan
bahwa 50 tahun terakhir ada 1700 jenis hewan dan tumbuhan yang secara bertahap
beralih ke dua kutub. Jika tidak mengurangi kecepatan pemanasan global, maka
akan banyak makhluk hidup mengalami kepunahan.
·
Dalam aspek
estetis, hilangnya beberapa tempat yang memberikan pemandangan indah.
D.
Cara
Penaggulan Pemanasan Global
Melihat begitu banyaknya dampak-dampak negatif serta
kerugian yang ditimbulkan, harus diambil tindakan guna mengurangi/mengatasi
pemanasan global. Beberapa solusi yang ditawarkan adalah sebagai berikut.
·
Menghilangkan
karbon. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti menanam pepohonan,
menggunakan bahan bakar rendah emisi, menyuntikkan gas karbon dioksida ke
sumur-sumur minyak, perdagangan karbon, dan lain-lain.
·
Meratifikasi Protokol
Kyoto. Protolol Kyoto merupakan sebuah persetujuan internasional mengenai
pemanasan global. Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi rata-rata emisi
dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur
heksafluorida, HFC, dan PFC - yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima
tahun antara 2008-12.
·
Melakukan konservasi
hutan.
·
Melakukan reboisasi
pada 10 negara yang memiliki hutan hujan tropis.
·
Mengganti/mencari
alternatif energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat
pemakainnya. Salah satu alternatifnya adalah mengembangkan bioenergi
melalui tanaman jarak.
Dalam ruang lingkup global, usaha-usaha tersebut
harus dilakukan oleh negara-negara maju dan negara-negara berkembang secara
bertahap secara berkesinambungan. Yang dapat kita lakukan untuk membantu
menekan pemanasan global, antara lain: memakai listrik seperlunya, memilih
alat-alat elektronik hemat energi, menanam pohon untuk menyerap karbon, dan
menghemat pemakaian BBM. Usaha ini memang terlihat sederhana. Namun, jika
dilakukan secara global, maka bukan mustahil dampak negatif pemanasan global
dapat teratasi seluruhnya.
Hal yang terpenting adalah dibutuhkan kesadaran dan
kearifan dari seluruh manusia di muka bumi untuk menyelamatkan bumi itu
sendiri. Tanpa dua hal tersebut, harapan untuk menempati lingkungan yang aman
dan nyaman sulit kita wujudkan. Sifat ini harus ditanamkan pada pelajar sebagai
generasi penerus yang menentukan kemana arah bumi di masa depan, kesejahteraan
atau kehancuran.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan materi pemanasan global diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pemanasan
global merupakan permasalahan global yang harus segera diatasi.
2. Penyebab
utama terjadinya pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca dan efek umpan
balik positif.
3. Pemanasan
global memberikan banyak sekali dampak negatif terhadap kelangsungan hidup
organisme di bumi.
B.
Saran
Saya menyarankan kepada segenap lapisan masyarakat,
terutama kepada pelajar yang akan memegang tongkat estafet dalam mengelola bumi
di masa yang akan datang, untuk lebih bijaksana dalam mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
haruslah berwawasan lingkungan.
Selain itu, kita harus menanamkan segala kebiasaan
yang mampu menekan pemanasan global seperti: menghemat listrik, menggunakan
alat elektronik yang hemat listrik dan ramah lingkungan, menghemat BBM, dan
melakukan penghijauan disekitar lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Ford,
Harry. 2005. Topik Paling Seru: CUACA. Jakarta: Erlangga
Hestiyanto,
Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yushistira.
Penataan
Ruang. - . Abstrak Makalah: Antisipasi Dampak Pemanasan Global Dari Aspek
Teknis Penataan Ruang. Jakarta: Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar